“kalau ke Jakarta, ngajak orang ke mana ya fan?”
Dan saya akan hening beberapa saat, kadang lebih lama lagi karena pengetahuan jalan-jalan saya di Jakarta hanya seputar monas, taman mini, ancol dan beberapa mall plus tempat berkuliner ria. Tidak banyak yang bisa saya rekomendasikan ke mereka. That’s make me a bad guide surely.
Saya dan beberapa teman, demi mengetahui lebih banyak soal jakarta, pergi ke pasar baru di daerah Jakarta Pusat. Kami menginap di Hotel Pop Pasar baru karena kami rasa hotel ini paling strategis letaknya. We can go anywhere around by foot. That’s a plus !
Letak hotel Pop pasar baru tepat di seberang geraja Pniel. Gereja ini lebih dikenal dengan nama gereja ayam. Dan gereja ini lah yang menjadi tempat pertama kami dalam misi mengenal Jakarta lebih jauh.
Gereja Pniel / Gereja Ayam
Gereja tua ini dibangun jaman penjajahan belanda dan memiliki sejarah yang cukup panjang. Gereja ayam pernah mengalami renovasi karena sempat akan runtuh. Meski sempat mengalami kekurangan dana, Mr J. Dinger memberikan bantuan pribadi dan secara rahasia, meminta dana bantuan pemerintah sehingga gereja ini dapat dibangun kembali. Gereja ini memiliki nama lain gereja ayam karena di puncak gedung dipasang penunjuk arah mata angin berbentuk ayam.
Vihara Dharma Jaya / Klenteng Sin Tek Bio Pasar Baru
Tidak jauh dari Gereja Pniel, ada sebuah klenteng yang berada dalam himpitan gedung tinggi dan pasar. Jika kamu pernah mendengar Bakmi gang kelinci dan bakmi A boen, klenteng ini berada di area dan gang yang sama. Karena letaknya yang berada di dalam himpitan banyak gedung, suara bising di luar jadi teredam. Memasuki area gedung ini membuat saya merasakan kedamaian. Aroma dupa pun menyeruak. Lilin-lilin dinyalakan dan disusun berjejer rapih.
Sayapun mencoba berkeliling klenteng ini. Dari mulai bagian depan hingga ke bagian paling belakang. Rasanya menyeangkan untuk bisa mengenal agama lain lebih dekat.
Bakmi Aboen, Bakmi Gank Kelinci, dan Cakue Koh Atek.
Tak jauh dari Vihara Dharma Jaya / Klenteng Sin Tek Bio pasar baru, kamu akan melihat dua outlet bakmi yang ramai sekali oleh pembeli. Yang pertama adalah Bakmie Aboen, bakmi ini merupakan bakmi yang tidak halal karena menjual daging babi. Untuk kamu yang lebih memilih bakmi halal bisa mampir ke Bakmi Gank Kelinci yang super ramai. Dan tepat di seberang Bakmi Gank Kelinci, terdapat outlet cakue Koh Atek yang tidak berhenti dikunjungi oleh pengunjung. Harga cakuenya 4 ribu rupiah untuk satu buah. Dan dapat saya simpulkan, ini adalah cakue terenak yang pernah saya makan. Tipsnya, mintalah cakue yang baru dipesan sehingga bisa kamu nikmati dalam keadaan hangat.



Toko Kompak
Destinasi berikutnya adalah Toko Kompak. Gedung dari toko ini adalah salah satu yang pertama berdiri di area pasar baru. Dahulu, Toko Kompak ini menjadi milik seorang mayor bernama Tio Tek Ho. Saat memasuki toko kompak kami dilarang untuk memotret bagian dalam bangunan yang dinobatkan sebagai cagar budaya. Padahal di dalamnya, gedung tua ini terlihat cantik dan misterius dengan percampuran design asia dan eropa. Toko Kompak telah mendapatkan dua piring pera dari pemerintahan kota sebagai penghargaan. Dapat dilihat di bagian pintu masuk.
Gedung Antara Pasar Baru
Gedung bergaya kolonial dengan tiga lantai ini dulunya meruakan kantor yang bergerak di bidang pemberitaan, periklanan dan penerbitan majalah. Saat kemaren saya berkunjung, tempat ini menjadi area eksibisi seni dan fotografi tentang pengungsi di asia dan eropa berjudul Odysseys. Foto-fotonya dikurasi dengan sangat baik dengan deskripsi yang menyentuh hati dan membuka mata. Berikut beberapa fotonya:
Istiqlal Mosque
Mesjid yang katanya ketiga terbesar ini terletak berdekatan dengan gereja katedral. Jadi untuk kamu yang mau berwisata sejarah dan juga melihat design tempat peribatan yang megah, kamu bisa sekalian datang menuju ke dua tempat ini.
Masjid istiqlal memang masjid terbesar yang pernah saya datangi. Rasa-rasanya dua jam di tempat ini bahkan terasa belum mengeksplor semua sisinya. Arsitekturnya begitu menawan. Pantas saja banyak yang berkunjung ke tempat ini meski tujuannya bukan untuk beribadah.
Tentang Akomodasi
Nah itulah hal-hal yang bisa kamu lakukan di sekitar pasar baru di Jakarta Pusat. Dari semua tujuan yang sebutkan di atas, hanya satu, yaitu istiqlal yang berada di luar area pasar baru. Menginap di Pop Hotel Pasar Baru, menjadi pilihan rekomendasi saya untuk teman-teman yang mau plesiran di area ini.
Hal menarik ketika masuk ke tempat ini adalah design interiornya yang terlihat tidak seperti hotel budget. Padahal biaya menginapnya berkisar di harga 300 ribu rupiah untuk promo opening ratenya. Meski murah, kamu tidak akan merasa menginap di hotel murahan. Di bagian taman yang juga merupakan smoking area, di dominasi sofa dan kursi minimalis dengan dinding dihiasi mural-mural keren seputar pasar baru. Mural inilah yang menjadi spot instagrammable bagi para dinding-lucu-hunter. Tak sedikit yang saya lihat silih berganti berfoto di area mural ini.
Berhubung hotel budget, beberapa hal tidak disediakan di dalam kamar mandi. Di kamar saya tidak disediakan sikat gigi, odol dan juga sabun mandi beserta shampoonya. Beruntung saya membawa pasta dan sikat gigi saya sendiri. Tapi berhubung yang sisanya tidak ada, saya jadi mandi tanpa sabun dan shampoo deh. Hehehe. Jadi, silakan dipersiapkan peralatan tersebut saat menginap di Pop Hotel Pasar Baru ini. Kasur dari Pop Hotel dan bantalnya empuk dengan selimut tebal. AC tidak tersentralisasi sehingga kita dapat mengatur temperatur ruangan. Disediakan pula TV dan hot shower.


Oiya, mereka memiliki PitStop yang menyediakan makanan, minuman dan juga sekaligus berfungsi sebagai meja resepsionis. Sarapan dapat dipesan di PitStop dari saat check in karena berkonsep meal package, bukan breakfast buffet. Peralatan mandi juga dapat kamu beli di sini loh. Mungkin itulah kenapa dinamai PitStop karena semua hal bisa kamu dapatkan di sini!
Anyway, di meja resepsionis saya melihat mereka menjual pin. Ternyata pin ini merupakan salah satu bentuk charity mereka. Apabila saya membeli pin ini, berarti saya juga menyumbang untuk pendidikan anak-anak. Keren ya programnya!

Dengan segala macam kelebihan yang ditawarkan, untuk budget hotel, saya merekomendasikan Pop Hotel untuk kamu yang ingin menginap di Pasar Baru.
Score: 8/10
Ih mandinya gak pake sabun dan shampo. Padahal bisa beli ke alfamart deket sana… ಠ_ಠ
salah! yang deket itu indomaret. Alfamart nya jauhhhh hahahah
Terus tetep gak beli sabun ya >_>
enggak kaaakk.. biar wangi alamii akunyaaa..
Enak ya lokasinya, berdekatan dgn beberapa objek sekaligus 🙂
PS: bau alami kak Ifan tuh kek gmn sih? #eh *kabuuur* 😀
hahaha.. bau alami nya seperti ketampanan yang alami gitu lah pokoknya! hehehe.. ada hotel review baru juga loh di blog ku
Oke, ijinkan nanti untuk mengendusmu (((mengendus)))
Siap nanti meluncurrrr …