Sebelum terkaget, sebenernya ada lanjutan dari judul postingan ini, yaitu “Jangan Pernah Ke Pulau Padar Labuan Bajo Siang-siang” .
Jadi, kali ini adalah kali kedua saya pergi ke pulau padar, sebuah pulau kosong di kawasan taman nasional komodo. Pulau padar bukanlah pulau yang berpenghuni, bahkan tidak ada bangunan satupun di sini sehingga padar seolah pulau perawan yang belum pernah dikunjungi siapapun. Padar bukanlah pulau paling padat penduduknya sehingga di sini begitu sepi, tapi karena pesona kontur pulau padar yang berbukit-bukit dan bercabang seolah membentuk bintang membuat pulau ini menarik. Rasanya sangat surreal, seperti tidak nyata dengan bukit-bukit menjulang tinggi dan banyak bagian yang tampaknya belum atau tidak dapat dijamah manusia karena trekking yang terlalu curam. Bagian pulau padar yang terhalang bukit terlihat menyimpan banyak misteri! Saya sih membayangkan ada spesies dinosaurus yang masih hidup di sana dengan tenang dan akan memakan setiap manusia yang mengganggu! Tapi tentu saja itu hanya ada dalam imajinasi saya semata.
Pulau padar letaknya cukup jauh dari pelabuhan di kota labuan bajo. Sebagai salah satu pulau di gugusan terluar, maka membutuhkan sekitar 3,5 jam waktu tempuh demi mencapai tempat ini. Mungkin ketika dibaca, yang akan terbayangkan adalah perjalanan membosankan sepanjang waktu tersebut. Hal itu pula yang sempat mampir dipikiran saya sampai ketika saya mengalami perjalanan tersebut dan ternyata semua di luar dugaan! Perjalanan menuju pulau padar amat sangat menyenangkan dengan berbagai pulau yang berwarna kecoklatan dan birunya laut pun menjadikan pemandangan hari itu begitu kontras. Saya yang bahkan berencana untuk tidur malah berkonsentrasi penuh untuk mengambil foto sebanyak mungkin.

Bibir pantai pulau padar memiliki kontur yang dangkal, hal ini menyebabkan perahu yang saya tumpangi tidak dapat berlabuh di tepinya. Tentu beda kalau berlabuh di hati kamu *oke maaf*.
Lantas bagaimana cara menuju ke daratan pulau padar? Caranya, perahu harus menancapkan jangkarnya sedikit menjauhi area karang dan bibir pantai, dari situ saya dan penumpang lain menggunakan perahu kecil semacam sekoci untuk dapat sampai ke area pasir pulau padar. Semua terasa menyenangkan sampai ketika saya harus dihadapkan dengan bukit tinggi menjulang di depan mata. Menaiki bukit di pulau padar ini adalah sebuah mandatory apabila ingin melihat keindahan pulau yang sesungguhnya. Saya ini bukan atlet dan bukan pula seseorang yang menyukai olahraga. Nah dengan keadaan fisik yang biasa saja, naik-menaiki sebuah bukit menjadi pilihan yang sangat terakhir. Tapi berhubung semua peserta naik, dengan berat hati dan berat badan yang berlebihan saya mencoba menikmati trekking ini. Oh iya, saya belum sebutkan ya? Bahwa, saat itu matahari sedang berada di puncaknya. Begitu terik tanpa terlihat ada awan yang melintas di atas kepala. Semua kewalahan, air minum habis tak bersisa. Saya bahkan sempat menyerah dan duduk di bawah sebuah pohon kecil demi melepas lelah dan mengembalikan energi sebelum naik lagi ke atas. Nih potonya, lumayan lah ya, kecapean aja sempet pose.
Dan tadaa! Sampailah di 3/4 puncak bukit padar ini (iya, saya menyerah untuk mendaki sampai ke titik puncak paling atas). Dan HUWOW! Pemandangan di atas padar begitu super duper bagus! Bukit-bukit menjulang di sana sini, warna cokelat mendominasi, putihnya pasir pantai pun ikut serta melambai-lambai seolah ingin diselami. Pemandangan ini sangat indah dan menyenangkan sampai saya ingat .. bahwa.. saya sendiri dan tidak ada kamu di sini *halah.



Cuaca dan langit yang semakin terik membuat kami memutuskan untuk segera minggat dan kembali ke kapal. Pendakian yang terjal membuat jalur turun menjadi sedakit curam. Pijakan yang sedikit berkerikil pun menjadikan trek turun tidak mudah dan malah bikin gampang tergelincir. Kita harus berjalan pelan pelan dan menahan berat bedan sekuat tenaga. Di tengah cuaca yang terik, perjalanan ini menjadi berkali lipat menyusahkan, bahkan salah seorang di antara kami tersungkur lemah dan hampir pingsan. Oleh karena itu, apabila ke pulau padar pastikan memiliki kondisi tubuh yang prima dan kalau bisa datanglaah saat golden hour alias sunrise atau sunset. Kalau pengalaman pertama saya sih saat sunrise, ini dia foto-foto kerennya!

Akhir kata, Jangan ke pulau padar di waktu siang !!
How to get there
Ada beberapa cara untuk menuju ke pulau padar. Untuk yang pertama bisa melalui Labuan bajo. Ini adalah tempat favorit para wisatawan untuk memulai perjalanan mereka mengelilingi Taman Nasional Komodo. Untuk teman-teman yang ingin melakukan one day trip pun dapat memulai perjalanannya dari sini. Satu cara lagi adalah dengan long trip melalui Lombok dan juga bali. Cari biro perjalanan yang melayani pulau padar trip dan tour.
Where to sleep
Dua tempat menginap saya kala itu adalah di luwansa hotel dan juga di la prima hotel. Untuk pelayanan yang menyenangkan dan pantai bersih plus bonus sunset yang spektakuler, saya sarankan kamu untuk menginap di luwansa hotel saja.
Tips and Trick
- Gunakanlah sunblock dengan spf minimal 50. Selalu gunakan kembali setiap 3 jam sekali. Merek yang saya rekomendasikan adalah Banana Boat dan Cetaphile.
- Bawa sepatu dan juga sandal. Untuk trekking di setiap pulau selalu menggunakan sepatu karena lebih aman dan nyaman. Apabila punya, bawalah sepatu khusus trekking.
- Kamera underwater / smartphone underwater case jangan lupa untuk dibawa. Pemandangan bawah laut di komodo exceptional!
- Silakan tambahkan sendiri apabila ada tips and trick lain.
*Note: All pictures were taken with Samsung NX Camera.
Mantaaaaf
thanks broo
Sipp
Aduuh… Pengen banget balik ke sini lagi. Ini salah satu yang bikin susah banget move on dari Flores.
Masgoen selesein dulu videonya. Aku penasaran parahhh
Duh jadi pengen ke sini buat motret. *eh*
Motretin aku dong kak cika
Tapi ajak ke tempat ini ya…
Boleh kak chika. Tiket kak chika yg tanggung kan ya?
Bhaaaay~
kereeeen, sampai dua kali datang dengan suasana yang beda.
Hehehe iya dong. Padar memang keren !
Gw juga akhirnya balik laginke labuan bajo demi pulau padar.
Dan padar mmg keren 😉
Dan mascum pasti pake kolor ya? Hihihi… Aku belum pernah setrip bareng mascum yg koloran 😥
Wah gileee pas siang hari ya?
Dulu sih sampe msh agak pagi, jd untung ga terik2 amat …
Btw, pas naik juga sempet nyerah lah … tapi … foto dari atas kan udah wajib ya haha, jd makanya maksain untuk bisa 😀
KLEN… tap…
Hooh..jadi pengen balik lagi…dikiranya aku doank yang turunnya berasa terjal karena sepatunya kurang proper.. Aku sampai sana sekitar jam 9 pagi saja mataharinya panas sekali :p
Harus coba nginep di padar. Sunrisenya tak tergantikan.
asli penasaran banget ni sama pulau padar,, hahaha lau sukses bikin gw penasaran,, langsyng cari tiket aah 😀 ajjajahahahaha
sincerely
jenjalanyok.blogspot.com
yukk ah ke sana lagiii .. hehe
hehee kok lucu sih ! makes me laugh reading your article
waow tempatnya luar biasa bagus,pemadangannya pengen banget langsung ke labuan bajo
Info
iyaa ayoo langsung berangkat