Inget gak beberapa postingan sebelum ini tentang kegiatan extreme yang ingin saya lalukan dengan toyota rush? Postingan tersebut sebetulnya saya ikutkan dalam lomba blogging Toyota Adrenaline Rush 2014 . Dan dengan maksud untuk menang saya rela naik-naik atas gedung untuk membuktikan bahwa kegiatan extreme dan aktivitas yang memicu adrenaline itu merupakan bagian dari hidup saya. Dan beruntung, postingan tersebut diganjar sebagai juara pertama oleh tim juri yang terdiri dari juri umum, dari tim toyota dan tim idblognetwork. Saat itu juga perasaan langsung berbunga-bunga dan rasanya pengen goleran di padang rumput dengan memakai dress layaknya syahrini.

Hadiah dari blogging contest ini adalah sebuah trip ke pulau bali dengan agenda dan destinasi yang anti mainstream! Trip ini akan membawa para pemenang menuju destinasi luar biasa yang belum diketahui oleh banyak orang. Dan ternyata saya tidak sendiri karena akan ditemani oleh satu blogger pemenang lain yang bernama pungky, dan blogger tamu yaitu ariev yang sebenernya udah kenal dari jaman belum pada ngeblog dan mungkin belum pada berbulu, bulu idung.
Ekspektasi saya terhadap trip ini adalah kita akan diinapkan di sebuah penginapan di alam liar, yang mau pipis aja harus ke sungai dan pup kudu di antara tingginya semak belukar. Uh wow , eksotis dan menantang! Tapi, ketika saya tiba di tempat kita menginap, ternyata kita diberhentikan di sebuah vila dengan gerbang masuk kecil dan Tetiba saya pikir, kami akan dibawa ke kos-kosan dan saya akan dijual kepada tante-tante untuk semalam. Pikiran ini tentu saja terbentuk mengingat saya memiliki body yang paling semok dan aduhai di antara peserta yang lain *ditendang ke timor leste*.
Perjalanan dimulai dengan menaiki salah satu maskapai penerbangan paling hits di indonesia. Kami mendapatkan penerbangan dengan boeing tipe B777-300ER yang memiliki 3 row kursi dengan inflight wifi. Keren banget! Pertama kalinya saya menaiki pesawat tipe ini.

Balik ke urusan akomodasi, ternyata tempat kami menginap jauh dari apa yang sebelumnya ada di pikiran saya, kami menginap di The Amala Villa . Tidak ada yang namanya pipis di sungai, yang ada pipis di jacuzzi!! Iya, kamar yang saya tempati memiliki jacuzzi pribadi, sauna yang dapat dinyalakan kapanpun sesuai keinginan, belum lagi bath tub dengan konsep outdoor. Ranjang yang saya tempati pun berkelambu dengan aroma terapi menyeruak di seluruh ruangan. Akan tetapi semua keindahan ini hancur tatkala saya harus seranjang dengan ariev rahman!
Lalu beberapa pertanyaan memenuhi otak saya. Bagaimana kalau kami khilaf karena terbawa suasana yang begitu romantis? Haruskah kami menyalahkan tempatnya?



DAY 1
Hari pertama kami habiskan dengan menikmati sunset dari W Hotel. Sembari duduk dan meminum cocktail andalan dari starfish bloo restaurant. View yang kami dapatkan adalah hamparan pasir putih dengan ombak yang tenang. Tanaman hias menjadi pagar yang memisahkan antara restoran dan pantai tersebut. Sebenarnya saya sudah pernah melihat pantai yang lebih bagus daripada ini, akan tetapi ketika tiba sang surya tenggelam, aura yang berbeda tetiba muncul. Sekarang bayangkan dalam pikiran, suara debur ombak, angin semilir yang membelai pipi dan Cahaya keemasan memandangi kami yang menatap takjub dan lalu tak henti mengabadikan moment ini melalui kamera. Sungguh momen yang menakjubkan! Tim toyota dan idblognetwork patut saya acungi jempol untuk menjatuhkan pilihan pada restoran ini sebagai tempat yang pas untuk memunggungi sunset dengan segelas wine di tangan.




Day 2
Hari kedua adalah hari di mana panitia sempat mengatakan “Akan melelahkan tapi sekaligus menyenangkan!” .
Setelah pengalaman yang menakjubkan di hari pertama, tentu saja saya percaya dengan apa yang mereka janjikan. Saya diharuskan memakai sepatu dikarenakan medan hari ini sulit. Hmm.. kira kira apa ya yang akan kita lakukan, tapi yang jelas mobil rush mulai dikemudikan menuju daerah Munduk. Melewati bedugul dan tabanan dengan cuaca yang dingin dan jalan yang terus menanjak. Untung Toyota Rush yang kami naiki dan ariev sebagai pilot, saya sebagai co-pilot dan pungki sebagai tim penggembira yang selalu ria, duduk di kursi belakang ditemani Thia yang merupakan perwakilan dari tim IdBlogNetwork.

Jalanan menuju Munduk tidaklah singkat, memerlukan waktu hingga 2 jam untuk sampai ke daerah sini dengan kondisi jalan yang awalnya mulus semulus janji pasangan hingga jalanan yang begitu ringsek seringsek gebetan barunya mantan. Untung banget sih pake Toyota Rush yang bisa melibas jalanan jelek dengan mudah, entahlah kalau mobil lain, mungkin udah mogok sebelum sampai. Tenaga yang dihasilkan mobil Toyota Rush ternyata gede banget! Makin asik deh dipake ngehajar semua kondisi jalan.
Sampai di Munduk kami langsung disambut oleh suguhan teh jahe spesial dari restoran yang termasuk bagian dari Munduk Wilderness. Konsep restoran ini memiliki dua bagian di mana ada restoran indoor dan open restoran berkonsep alfresco dining. Sesak rasanya, sebagai jomblo papan atas menikmati restoran dengan pemandangan perbukitan dan awan-awan dan hanya ditemani jomblo lainnya yang tidak bisa saya manfaatkan untuk saling memeluk.



Saat sedang asik bersantai, Pak Joni meminta kami untuk memerhatikannya, sembari memberikan penjelasan, pegawai pak joni membagikan masker, buff, dan goggles untuk dikenakan nanti saat kegiatan dilakukan. but wait… masker, goggles ? sebenernya kita mau ngapain toh?
“Kita akan menaiki Fin. Kendaraan roda empat yang akan dipakai saat kegiatan offroad sebentar lagi.” Jelas pak joni yang sedang melihat ekspresi kebingungan di wajah kami.
“Mobil Fin ini berbahan baja, jadi kalau nanti ketemu batu gede, hajar aja, jangan dihindari”, pak joni melanjutkan penjelasannya sementara kami memakai perlengkapan kami, “Nanti kalau mobilnya terbal atau masuk jurang, tangannya dilipat ya..”
“Oh jadi kalau mobilnya masuk jurang tangannya dilipat ya pa.. oh wait, MASUK JURANG?!!”, seketika dunia yang saya tempati ini terasa hening.
Penampakan fin yang akan saya naiki seperti bom-bom car versi sangar dan hanya bisa dinaiki oleh dua orang saja. Saya ditemani oleh Thia yang sudah lengkap bermasker dan bergoggles, sementara saya memilih untuk tetap tanpa goggles. Menutupi keindahan wajah ciptaan Tuhan adalah hal yang zalim, jadi saya biarkan wajah saya tanpa goggles supaya kamera dari videographer dapat melihat ketampanan tanpa cela ini. Iya, silakan muntah berjamaah.
****
Mengemudikan fin sendiri bukanlah hal yang nyaman. Kemudi tanpa power steeringnya sukses bikin tangan pegel dan jari merah-merah. Belum lagi jalan yang luar biasa berbatu dan berlumpur di beberapa bagian. Kejadian yang tidak akan saya lupakan adalah ketika menabrak batu yang sangat besar sehingga menyulitkan saya untuk menembus jalan tersebut, sementara mobil depan saya, yang dinaiki Pito dan Mbak Rina tersangkut diatas batu dan hampir masuk jurang! Terpaksa mereka harus turun terlebih dahulu supaya mobil dapat diangkat dan didorong.



Saya dan Thia pikir rintangan pertama tadi adalah yang terakhir sampai kami dihadapkan pada batu yang sangat besar dengan jalanan tidak rata di hadapan kami. Kembali, fin mbak rina harus melaju terlebih dahulu dan kembali tersangkut di batu. Terlihat dia berusaha keras untuk mengeluarkan mobilnya tapi justru malah membuat fin yang dia kendarai berputar-putar di atas batu, mengerikan!
Lalu giliran saya dibelakang menyusul.
“Lo siap fan?”, tanya Thia kepada saya
“Ya elo berdoa aja pokoknya”, saya menimpali Thia sambil memasang strategi setelah melihat fin sebelumnya yang tersangkut.
Mesin mulai saya nyalakan kembali, terlihat guide kami mengarahkan saya untuk mengambil sisi yang paling kiri. Padahal di sisi tersebutlah batu besar itu berada. Lalu si guide berteriak, “ Jangan dihindari ya batunya, libas saja”. Ah sialan, ternyata dia tahu apa yang saya pikirkan!
“Siap ya thi?”, tanya saya kepada Thia yang tampaknya sedang tegang, “Jangan lupa direkam ya” lanjut saya yang sempat-sempatnya narsis. Lalu fin pun saya jalankan, menabrak beberapa batu besar, dan senang sekali karena fin yang saya kendarai tidak tersangkut batu! Wuih.. langsung pujian mengalir, dari yang memuji jitunya strategi saya, sampai yang hidupnya minta disetirin supaya tidak bersangkut dan berliku. Ok fine.
Setelah sampai di satu titik peristirahatan, kami turun untuk menyantap hidangan yang sudah disediakan panitia. Ada buah markisa yang manisnya ngalahin markisa haque (itu marissa keleus), dan juga burger yang bun nya dari gandum dan berisi topping ham dan cheese beserta sayuran-sayuran lain. mantap dan bikin kenyang, hore!!
—–
Kami diminta turun dari fin dan harus memarkirnya lurus memanjang. Supaya jalan masih bisa dilalui mobil lain. Sementara itu, sepeda-sepeda disiapkan di hadapan kami. Wogh, I love riding bike! Jadi ingat masa-masa bersepeda dari lembang ke padalarang yang menghabiskan waktu lebih dari 6 jam. Semua mendapatkan masing-masing satu sepeda, tujuan kali ini adalah Munduk Waterfall.

Dari jauh saat setengah perjalanan trekking, saya sudah mulai mendengar derasnya suara air terjun tersebut. Munduk waterfall ini punya dua kepala yang berdekatan, satu yang lebih kecil berada di sebelah kanan. Airnya dingin dan segar banget! Tapi saya tidak terpancing untuk mandi dan berenang karena lebih suka memotret, maka saya mengambil angle paling tinggi di bebatuan seberang air terjun kemudian takjub, ADA PELANGI!! Ini kesempatan saya mencari bidadari dan menyembunyikan selendangnya!!


Lelahnya hari ini, terbayarkan dengan pengalaman yang menyenangkan! Ini adalah yang paling mengesankan. Itinerary yang sempurna untuk memacu adrenaline dan kawan-kawan menyenangkan untuk bermain bersama. Acarapun semakin mengenyangkan karena diakhir makan malam di jimbaran. Thanks Toyota !

Asik ada videonya! Gue malah gak sempat bikin video begituan haha
iya ariev, kemaren juga nyempet2in aja. Anyway, mau dong di backlink dari postingan lo, biar gue yang blogger remah remah ini bisa semakin berkibar :((
Lah udah gue backlink ke blog lu kok, tapi ke home bukan ke postingan ini.
hehehe.,.. makasih ariev seleb blog yang hietz!!!
aku baru ngeh kalo thia sekarang di IDBN *salahfokus
hahaah mbak nunik sekarang di mana? *nungguin ajakan jalan-jalan*
aku mburuh di provetic ,, aku yang malah nunggu diajakin naik naik ke yang tinggi tinggi sekali :)))
beneran mau? aku cek dulu ya tempat yang agak cukup gampang naiknya (baca: masih pake lift) =))))
:)))) iyaaa mau, kabarin aja yak,,, semoga waktunya bisa ketemu *purapuranyasibukbangettermasukweekend
kamu mau khilaf emang ada yang bisa diajak khilaf fan? #kaboer #BedaFokus
bisa! nyari dulu tapi :)))
videonya bikin kangen betul 😦
maaf jika itu melukai hatimu .. hatiku juga terluka nontonnya #halah
Kereeen! Sempet – sempetnya bikin video di Fin nya lagi 😀
hehehe.. thank you udah ditonton ya ^^
Fan.. di foto2 ini kok kakimu tampak jenjang sih? Kamu abis diet betis ya? Hhahahahha.. foto pelanginya unyuuu :3
Ihh kalau yg dipantai itu kakinya thia, yg dari tim idblognetwork. Hahahhaha
Betis ku gede malah (T___T)
Ayo ke Bali lagi, biar kita bisa gosipin Lea lagi *eh haha
Ini gue lagi di bali el.. Nginep ubud tapi. Tadi nyampe jam 1 di ngurah rai..
Kalo sekarang sih gue lagi di Jogja :p
Idihhhh hahhahahha.. Dasarr. Kapan lo balik bali lagi?
Dua bulan lagi huehe
Fakkkk hhahahah.. Waisakan ke borobudur enggak?
Kayaknya sih iya, tapi liat nanti.. Lo ke sana?